Virtual Autism - Bisakah Terjadi Pada Anak Kita?

Pada penasaran yaa apa sih itu virtual autism? Bagaimana hal ini bisa terjadi pada anak-anak kita, padahal tidak ada riwayat autis dari lahir ketika diperiksakan pada tenaga ahli atau profesional. Tapi kok perilakunya seperti mengarah dan mirip ke autisme yaa? Daripada bingung yuk simak lebih detail tentang virtual autism.

Virtual autism ini memang nama baru bagi kondisi anak di era digital saat ini. Mengapa? Karena gejalanya seperti autis, namun hal ini bukan suatu bawaan dari lahir (seperti autisme) tapi terbentuk karena tidak ada batasan screen time pada anak saat bermain dengan gawai dengan waktu yang berlebihan (gadget, tv, tablet, apapun itu dengan media elektronik).

Lantas sebahaya itukah virtual autism ini? Ya, bila tidak segera ditangani oleh profesional apalagi dengan gejala yang sering muncul dan mengarah pada gejala yang berat hingga bisa menetap. Namun jika ditangani sedini mungkin bisa jadi peluang sembuh lebih besar dan cepat.

Biasanya ketika anak terkena virtual autism memiliki tanda-tanda seperti sulit fokus atau memiliki a tensi rendah terhadap sesuatu, kurang minat dan ketertarikan pada suatu benda atau hal yang baru, tertarik dengan benda-benda yang diulang atau berulang atau repetitif, kesulitan dalam berkomunikasi dan juga makan-nafsu makan berkurang (porsi sedikit, jam makan tidak teratur), lebih suka bermain dengan gawai daripada dengan teman sebaya (memilih tidak berinteraksi dengan sekitar) dan masih banyak lagi.

Namun terdahulu karena ada cara untuk mencegah anak mengalami virtual autism ini loh yaitu dengan cara mengajak anak untuk bermain di luar atau bermain di alam lebih banyak, mengurangi gawai di rumah dan memperlakukan screen time pada anak dan disesuaikan dengan usianya, banyak bermain yang membangun motorik halus dan kasarnya,  terakhir orangtua tidak menggunakan gawai di depan anak apapun alasannya, dan banyak lagi.

Namun jika sebagai orang tua masih amatir tentang apakah anak kita terkena virtual autism dan mengarah pada virtual autism. Maka segeralah mencari profesional untuk menangani hal tersebut.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat yaa, apabila ada pertanyaan seputar hal ini atau memiliki pengalaman yang sama maka silahkan tinggalkan komentar di bawah ini terima kasih.

Share :